MELBOURNE - Federasi Kricket Australia telah sepakat untuk mengizinkan pemain Muslim Fawad Ahmed untuk bertanding tanpa mengenakan logo sponsor timnya yang merupakan merek bir pada kaosnya saat bermain karena aturan agama sebagai seorang Muslim.

"Saya tidak pernah minum (alkohol) dalam hidup saya," kata Ahmed kepada The Daily Telegraph Australia, Selasa, 3 September, demikian lansir onislam.net.

"Tidak ada kontak dengan alkohol bagi saya, bahkan saya tidak memakai logo di baju kriket saya."

Ahmed, dulunya adalah pengungsi asal Pakistan, dilaporkan telah menginformasikan Cricket Australia bahwa ia tidak nyaman memakai logo VB karena keyakinan Islamnya.

Pemain Muslim itu tidak memakai logo bir VB di kemejanya selama debut internasional pada pekan lalu pertandingan melawan Inggris. Pemain yang berposisi sebagai spinner itu sebelumnya telah melewati proses yang sama dengan tim negara bagian Victoria di mana ia diberi izin untuk bermain tanpa logo perusahaan bir di bajunya.

General manager eksekutif Cricket Australia Mike McKenna mencatat bahwa pihaknya  menghormati keyakinan pribadi Fawad dan setuju untuk permintaannya untuk memakai baju tanpa logo sponsor perusahaan bir.

"Setelah pemilihan Fawad dalam skuad Australia A untuk tur Kepulauan Inggris pada bulan Juni, Cricket Australia berbicara dengan dia dalam hal logo VB dari kaos tim," kata McKenna dalam siaran pers yang dikutip oleh The Guardian.

"Fawad menyatakan ketidaknyamanan dengan konflik yang dialaminya, karena keyakinan agamanya. Cricket Australia dan Carlton United Breweries (CUB)  menghormati keyakinan pribadi Fawad dan setuju dengan permintaannya untuk memakai baju tanpa logo VB. CUB telah menjadi mitra lama dari Cricket Australia selama lebih dari 17 tahun dan Fawad bersyukur terhadap pemahaman mereka tentang situasi pribadinya."

Pemain Muslim ini mengatakan rekan timnya yang memahami tentang keyakinan agamanya.

"Para pemain menghormati itu dan hal yang baik bagi mereka juga," kata Ahmed.

"Mereka mengajukan begitu banyak pertanyaan tentang tradisi saya dan budaya saya dan khususnya tentang agama saya."

Hidup di Melbourne yang multikultural, Ahmed mencatat bahwa shalat tidak pernah membuat masalah baginya.

"Saya telah melewatkan beberapa latihan karena Ramadhan, melewatkan beberapa waktu permainan karena saya harus shalat dan kemudian kembali ke lapangan. Terutama Melbourne sangat multikultural. Begitu banyak masjid, begitu banyak toko-toko daging halal, jadi saya tidak pernah merasa ada masalah dengan agama saya. Itu adalah suatu hal yang baik tentang negara ini."

Muslim, yang telah berada di Australia selama lebih dari 200 tahun, membentuk 1,7 persen dari penduduknya yang berjumlah 20 juta.

Ahmed adalah salah satu dari dua Muslim di skuad Australia. Usman Khawaja, juga lahir di Pakistan, namun masih mengenakan bir VB di kaos timnya.

muslimdaily.net