Copyright © www.aldakwah.org 2023. All Rights Reserved.

Get Adobe Flash player
Anda dapat membaca Artikel serta kajian yang disediakan oleh kami
Anda dapat mengetahui berita islam terkini baik berita lokal maupun Internasional
Anda dapat mengakses murottal Al-Quran beserta terjemahannya ke berbagai bahasa
Anda dapat mengakses kajian audio yang kami terbitkan
Anda dapat berinfaq serta besedekah melalui perantara kami
Anda dapat memesan produk kami secara online

Komandan Militer Hizbullah Tewas saat Pertahankan Kuil Suci Syi'ah di Damaskus

TYRE, LIBANON - Seorang komandan militer  Syi'ah Hizbullah Libanon tewas dalam pertempuran dengan pejuang oposisi di dekat ibukota Suriah dan telah dikuburkan di kota kelahirannya Libanon nya selatan Kfar Sir, ungkap warga,  Senin (19/82013).

Komandan militer Syi'ah Hizbullah, Hossam Ali Nisr, berusia 33 tahun, dimakamkan hari Sabtu. Dia tewas saat mempertahankan makam Sayyida Zeinab, yang merupakan sebuah tempat pemujaan (kuil suci) Syi'ah di tenggara Damaskus, ketika kelompok pasukannya diserang dan kemudian dia terbunuh," kata seorang warga, tanpa memberikan tanggal.

Militan Syi'ah Hizbullah adalah pendukung utama Damaskus dan  mengirimkan ribuan pasukan tempurnya ke Suriah untuk mendukung Presiden Bashar Al-Assad dalam upaya menghancurkan pemberontakan yang  berlangsung selama 29-bulan.

Para milisi Hizbullah memainkan peran kunci dalam perebutan kembali   benteng pejuang oposisi di Qusair, dekat perbatasan Libanon pada Juni lalu.

Laporan terbunuhnya Nisr terjadi setelah pemimpin Syi'ah Hizbullah Hassan Nasrallah mengatakan dia siap pergi ke Suriah  melawan para mujahidin yang dituduh melakukan serangan bom mobil mematikan Kamis lalu di pinggiran selatan Beirut, benteng gerakannya.

Menurut hitungan terakhir, 27 orang tewas dalam serangan itu.

"Aku akan pergi sendiri ke Suriah jika diperlukan dalam perang melawan Takfiri (Mujahidin Sunni), Syi'ah Hizbullah dan aku akan pergi ke Suriah"  melawan pemberontak yang berusaha menggulingkan rezim Damaskus, sesumbar Nasrallah dalam reaksi terhadap bom mobil yang terjadi.

Ketegangan telah meningkat di Libanon selama konflik di tetangga Suriah. Meskipun Libanon secara resmi netral, negara itu terpecah antara mereka mendukung rezim Assad dan mereka yang menentangnya.

(voa-islam.com)