Copyright © www.aldakwah.org 2023. All Rights Reserved.

Get Adobe Flash player
Anda dapat membaca Artikel serta kajian yang disediakan oleh kami
Anda dapat mengetahui berita islam terkini baik berita lokal maupun Internasional
Anda dapat mengakses murottal Al-Quran beserta terjemahannya ke berbagai bahasa
Anda dapat mengakses kajian audio yang kami terbitkan
Anda dapat berinfaq serta besedekah melalui perantara kami
Anda dapat memesan produk kami secara online

Departemen Dalam Negeri Mesir resmi menangkap 1004 anggota Ikhwanul Muslimin

KAIRO Departemen Dalam Negeri Mesir mengumumkan pada Sabtu (17/8/2013) telah menangkap 1004 anggota Ikhwanul Muslimin selama demonstrasi pada Jum’at (16/8/2013) dengan tuduhan “melakukan tindakan terorisme”.  Ikhwanul Muslimin menolak tuduhan itu dan menegaskan realita mendustakan tuduhan, laporan Al-Jazeera.

Dalam pernyataan resmi yang dibacakan pada hari Sabtu Departemen Dalam Negeri Mesir menyatakan kepolisian bekerja sama dengan angkatan bersenjata dan dengan dukungan rakyat berhasil mengendalikan keamanan di seluruh provinsi Mesir dan menggagalkan “tindakan terorisme” yang dilakukan oleh organisasi Ikhwanul Muslimin untuk mendorong Mesir kepada kekerasan.

Pernyataan resmi itu menambahkan “total anggota Ikhwanul Muslimin yang ditangkap 1004 orang. Aparat keamanan juga menyita 6 senapan, 3 senapan mesin, 18 pistol angin, 11 bom molotov, 3 senapan angin, 7 granat dan 1069 peluru beragam kaliber.”

Pernyataan resmi itu juga menyebutkan “anggota Ikhwanul Muslimin melakukan tindakan-tindakan terorisme selama demonstrasi”.  Lebih jauh pernyataan resmi itu menyebutkan “aparat keamanan telah berhasil menggagalkan usaha pembakaran terhadap sejumlah gereja di Mesir”.

Ikhwanul Muslimin menyangkal tuduhan zalim “penggunaan kekerasan dan tindakan terorisme selama demonstrasi” yang dilemparkan oleh Departemen Dalam Negeri. Ikhwanul Muslimin mengatakan fakta lapangan membuktikan kedustaan tuduhan tersebut.

Dalam pernyataan resminya Ikhwanul Muslimin menyindir bahwa apa yang dilakukan oleh para pelaku kudeta militer “bertolak belakang dengan penegasan sebelumnya dari Jendral As-Sisi bahwa tangan mereka tidak akan mengusik penduduk Mesir”.

Demonstrasi damai para pendukung presiden terguling Muhammad Mursi dituding sebagai “tindakan kekerasan dan terorisme”. Namun kebiadaban tentara dan polisi Mesir yang membantai lebih dari 2600 demonstran dan mencederai lebih dari 10000 lainnya dianggap sebagai “tindakan pengamanan”, “mengembalikan stabilitas” dan bahkan “menggagalkan usaha pembakaran gereja”.

(Arrahmah.com)