Copyright © www.aldakwah.org 2023. All Rights Reserved.

Get Adobe Flash player
Anda dapat membaca Artikel serta kajian yang disediakan oleh kami
Anda dapat mengetahui berita islam terkini baik berita lokal maupun Internasional
Anda dapat mengakses murottal Al-Quran beserta terjemahannya ke berbagai bahasa
Anda dapat mengakses kajian audio yang kami terbitkan
Anda dapat berinfaq serta besedekah melalui perantara kami
Anda dapat memesan produk kami secara online

Ikhwanul Muslimin: Data Korban Meninggal Sudah Mencapai 4.500 Orang

KAIRO - Setelah dalam waktu tak lebih dari 8 jam, pasukan kemanan dan militer Mesir, Rabu kemarin (14/8) 'berhasil' membunuh lebih dari 2.000 rakyat Mesir yang menolak upaya kudeta militer dan penggulingan Presiden Muhammad Mursi. Data jumlah korban meninggal yang sudah terkonfirmasi sampai Kamis siang (15/8) pukul 13.00 WIB mencapai sekitar 4.500 orang.

Data jumlah korban meninggal itu disampaikan oleh juru bicara Ikhwanul Muslimin (IM), Gehad El-Haddad Kamis (15/8), pukul 13.00 WIB. Juru bicara IM itu mengatakan, ribuan orang meninggal setelah pasukan keamanan Mesir memulai operasi pembersihan demonstran pro Presiden Muhammad Mursi yang telah berkemah di jalan-jalan Kairo sejak presiden Mesir Muhammad Mursi digulingkan oleh rezim militer bulan lalu. 

"Jumlah total korban yang meninggal mencapai lebih dari 4.500 sampai sekarang. Hingga saat ini masih dilakukan penghitungan & identifikasi terus menerus yang berlangsung di 3 masjid, 3 rumah sakit, dan 2 rumah jenazah," kata Gehad El-Haddad Kamis (15/8), sekira pukul 13.00 WIB melalui akun Twitter.

Pembantaian demonstran dilakukan militer Mesir tidak hanya dengan peluru. Aparat keamanan setempat juga membakar perkemahan-perkemahan para demostran sehingga tak sedikit mereka yang terbakar dan meninggal.

"Hanya dalam 8 jam, sudah terjadi pembantaian massal. Tak ada satupun orang yang mampu menghentikan pembantaian ini, baik di Mesir maupun di dunia. Lebih dari 2000 orang dibunuh dan 10,000 lainnya luka-luka. Biarkan dunia menyaksikannya!" kata Gehad El-Haddad, melalui akun Twitter-nya yang terpantau sekira pukul 18.50 WIB, Rabu (14/8). 

“Ini bukan upaya untuk membubarkan, tapi upaya berdarah untuk menghancurkan semua suara oposisi menentang kudeta militer,” tambahnya.

muslimdaily.net