Copyright © www.aldakwah.org 2023. All Rights Reserved.

Get Adobe Flash player
Anda dapat membaca Artikel serta kajian yang disediakan oleh kami
Anda dapat mengetahui berita islam terkini baik berita lokal maupun Internasional
Anda dapat mengakses murottal Al-Quran beserta terjemahannya ke berbagai bahasa
Anda dapat mengakses kajian audio yang kami terbitkan
Anda dapat berinfaq serta besedekah melalui perantara kami
Anda dapat memesan produk kami secara online

Percakapan antara Mujahidin Suriah dengan pria tua Alawiyah

SURIAH – Video ini memperlihatkan percakapan antara seorang Mujahid Suriah dan pria tua yang beragama Syiah Alawiyah.

Mujahid bernama Abu Firas bertemu dengan seorang lelaki tua renta dan mengajaknya bicara di perkampungan Astarba, perkampungan Syiah yang terletak berdekatan dengan distrik Salma dan merupakan salah satu kawasan di Lattakia yang telah berhasil direbut oleh Mujahidin, menurut laporan Syria Care – Indonesia.

Lelaki tua Alawiyah dalam video yang direkam 6 Agustus 2013 ini merupakan penduduk di perkampungan Ein Al-Jouzeh yang kemudian pindah ke Astarba sewaktu Mujahidin berhasil mengambil alih perkampungan Syiah tersebut.

Video ini menunjukkan akhlak mulia Mujahidin dan adab mereka di medan perang. Ketika Mujahidin menemukan kakek tua ini, mereka segera menyelamatkan dan mencarikan baginya tempat yang aman sehingga tidak akan terluka. Berikut percakapan di dalam video:

Sambil bercanda Mujahid Abu Firas bertanya kepadanya mengenai umur dan kota asalnya.

Kakek tua itu menjawab bahwa umurnya antara 70-100 dan ia berasal dari kampung Ein Al-Jouzeh.

Abu Firas: “Berapa umur paman?”

Kakek tua: “Tidak pasti, lebih kurang 70 hingga 100.”

Abu Firas: “Anda Sunni atau Alawi?”

Kakek tua: “Saya Alawi.”

Abu Firas: “Kami adalah orang Sunnah.”

Mendengar yang dikatakan Mujahidin, laki -laki tua itupun terdiam dan kemudian berkata: ” Kita semua adalah anak-anak Allah, tidak ada perbedaan di antara kita.”

Abu Firas lalu bertanya: “Saya ingin bertanya kepadamu, Seandainya tentaramu menangkap seorang di antara kami(orang Islam) apakah mereka akan membunuh kami? Atau akan membiarkan kami pergi?”

Kakek tua itupun terdiam kembali dan menunduk, kemudian ia berkata: “Kalau kamu ingin tahu jawaban yang sebenarnya maka saya tidak dapat menjawabnya.”

Mendengar itu Mujahidin berkata: “Jangan takut kami tidak akan membunuh kamu, karena Nabi kami Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam telah menerangkan dalam agama kami jika di dalam peperangan janganlah membunuh orang tua, perempuan atau memotong pepohonan, Ini adalah ajaran agama kami.

Dalam agamamu, apa yang Syiah ajarkan kepada kalian?”

Kakek tua: “Oh, Saya rasa kamu lebih mengetahuinya.”

Jawaban kakek tua itu membuat Mujahidin tertawa.

Mujahidin: “Hahahah, ya kami tahu.”

Abu Firas kemudian berkata: “Sekarang paman pergi ke rumah itu, rumah itu kosong, rumah itu siap dihuni dan ada makanan, pergi dan hiduplah dengan aman dan bila ada yang bertanya kepadamu, beritahukan kepada mereka bahwa kamu dibawah perlindungan Abu Firas.”

Kakek tua: “Terima kasih, semoga Allah memberkahi kalian, kalian sangat terhormat.”

Abu Firas: “Pergi dan perolehlah keamanan, pergilah wahai lelaki tua, bersembunyilah kamu di dalam rumah.”

Kakek tua: “Terima kasih, kamu sangat baik.”

 

(arrahmah.com)