Copyright © www.aldakwah.org 2023. All Rights Reserved.

Get Adobe Flash player
Anda dapat membaca Artikel serta kajian yang disediakan oleh kami
Anda dapat mengetahui berita islam terkini baik berita lokal maupun Internasional
Anda dapat mengakses murottal Al-Quran beserta terjemahannya ke berbagai bahasa
Anda dapat mengakses kajian audio yang kami terbitkan
Anda dapat berinfaq serta besedekah melalui perantara kami
Anda dapat memesan produk kami secara online

Muslim Australia Dalam Kondisi Tertekan

SYDNEY – Kerap mendapat ancaman dari kelompok sayap kanan dan terganggu oleh langkah-langkah anti-teror baru, Muslim Australia telah mendesak untuk melaporkan serangan Islamofobia, dalam upaya untuk membantu Muslim mendapatkan kembali kepercayaan di kepolisian, yang telah terguncang oleh kematian remaja itu pekan lalu.

“Pesan saya kepada saudara-saudara saya di komunitas Muslim adalah bahwa polisi bukan musuh kita, polisi adalah pelindung kita,” Sheikh Abdul Azim, presiden National Imam Council Australia, mengatakan kepada Guardian pada Jumat 26 September, demikian lansir onislam.net.

“Kita perlu bekerja dengan mereka. Mari kita bekerja sama untuk menjaga kota, negara bagian dan negara kita sehingga aman, ” tambahnya.

Kepercayaan umat Islam terhadap polisi telah terguncang setelah serangan “anti-teror” baru-baru ini  yang menargetkan minoritas muslim meningkat, yang menyebabkan meningkatnya sentimen anti-Muslim. Selain itu, seorang remaja Muslim 18 tahun, Numan Haide, ditembak mati oleh petugas kontra-terorisme di luar  kantor polisi Endeavour Hills minggu ini.

Setelah kejadian itu, polisi membuat konferensi pers yang menyalahkan pemuda itu karena menusuk seorang Polisi Federal (AFP)   dan polisi negara bagian Victoria.

Namun para pemimpin Muslim telah menyatakan “kesedihan mendalam” atas insiden tersebut, menuntut  segera penyelidikan. Bertujuan untuk meredakan ketegangan dalam hubungan Muslim-polisi, presiden National Imam Council Australia itu menggambarkan kematian remaja sebagai seruang yang mendesak umat Islam untuk bekerja sama polisi dan melaporkan kejahatan kebencian yang menimpa mereka.

“Ada beberapa ketegangan di masyarakat. Kami ingin orang-orang untuk tenang, santai dan ketika Anda melihat seorang pria atau wanita Muslim, tidak berpikir mereka adalah musuh Anda. Mereka adalah orang-orang yang tidak bersalah,” ujar Sheikh Abdul Azim.

“Kami tidak ingin menambahkan minyak ke dalam api. Kami membutuhkan media untuk membantu menenangkan situasi. Media saat ini sedang berbicara tentang Islam dan menghubungkan Islam dengan terorisme. ”

Prihatin tentang jumlah melonjak dari serangan Islamofobia, pemimpin Muslim di Queensland mengatakan bahwa umat Islam, khususnya wanita berkerudung, merasa bahwa diri mereka kini seolah ‘terkepung’.

Beberapa serangan anti-Muslim telah terjadi di negara bagian Queensland setelah penangkapan dua orang dari Brisbane selama penyerbuan polisi pada toko buku Islam dan tujuh rumah di Brisbane awal bulan ini.

Serangan Islamofobia termasuk mengotori pusat Islam di Brisbane dengan coretan anti-Muslim dan serangan terhadap seorang wanita yang memakai cadar oleh seorang pria sambil mengatakan, “Anda adalah seorang Muslim, kembali ke negara Anda”.

Muslim, yang telah berada di Australia selama lebih dari 200 tahun, membentuk 1,7 persen dari  20 juta penduduk Australia. Setelah peristiwa 11 September di New York, seperti di negara barat lainnya, muslim di Australia juga terkena dampak Islamphobia.

muslimdaily.net