Copyright © www.aldakwah.org 2023. All Rights Reserved.

Get Adobe Flash player
Anda dapat membaca Artikel serta kajian yang disediakan oleh kami
Anda dapat mengetahui berita islam terkini baik berita lokal maupun Internasional
Anda dapat mengakses murottal Al-Quran beserta terjemahannya ke berbagai bahasa
Anda dapat mengakses kajian audio yang kami terbitkan
Anda dapat berinfaq serta besedekah melalui perantara kami
Anda dapat memesan produk kami secara online

Erdogan, PBB bersalah atas kudeta Sisi terhadap Mesir

NEW YORK - Mengutip laporan Al-Amat Online dalam MEMO pada Kamis (25/9/2014), Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengkritik PBB pada Rabu (24/9) yang telah melegitimasi kudeta militer di Mesir dan mendukung pelakunya Abdul Fattah Al-Sisi.

Presiden terpilih secara demokratis di Mesir, Mohammed Morsi, digulingkan oleh kudeta militer, katanya, namun PBB masih memilih untuk melegitimasi orang yang melakukan kudeta ini.

Di depan para pemimpin dunia di Konverensi Umum PBB (UNGA) di New York dan di hadapan pemimpin kudeta, Erdogan dikutip Al-Amat online mengatakan bahwa:. “Kita harus menghormati pilihan rakyat di kotak suara. Jika kita ingin kudeta dukungan, lalu mengapa [di dunia ini] harus ada lembaga seperti PBB?”

Erdogan menyalahkan dunia yang tidak terlalu konsen dalam menangani berbagai isu global. Sementara Turki sedang mencoba untuk berbuat lebih banyak, tanpa melihat kerjasama dengan siapa dan harus menjadi mitra siapa.

Mengenai masalah Suriah, Erdogan mengaku bahwa Turki telah berkorban sangat banyak. Turki menangani lebih dari satu juta pengungsi Suriah di samping lebih dari 140.000 pengungsi Kurdi Suriah pekan lalu saja.

“Meskipun pengorbanan kita dan harapan kita berdasarkan solidaritas, tetapi kami belum menerima jenis dukungan yang kami cari dari masyarakat internasional,” kata Erdogan.

Ia menyalahkan PBB atas kegagalan berulang untuk tidak bertindak ketika bantuan darurat sangat diperlukan. Ia mencontohkan perang ideologi Suriah, yang telah menewaskan lebih dari 200.000 orang dan agresi “Israel” di Palestina di Jalur Gaza, di mana lebih dari 2.000 orang meninggal.

Pemimpin Turki yang tegas ini mengatakan kepada para pemimpin dunia bahwa PBB sebagai badan internasional harus lebih “berani” dalam menangani masalah dunia.

Seraya menyalahkan lima kekuatan besar khususnya untuk membatasi organisasi internasional, ia berkata, “Dunia ini lebih besar dari lima [negara pemilik hak veto],” mengacu pada lima anggota tetap Dewan Keamanan, yang ia dituduh membuat peran PBB menjadi tidak efektif.

Reaksi dunia maya

Pernyataan Erdogan di atas telah diikuti reaksi para pengguna media sosial seperti Twitter, Facebook dan Whatsapp yang memberondongi badan internasional PBB dengan aneka retorik. “Ada apa dengan PBB, yang katanya sebuah lembaga dunia? Kemana slogan-slogan “peace-maker” PBB? Mengapa PBB tak berkutik dengan larangan Assad atas konvoi-konvoi kemanusiaanya?”

Hal ini juga menuai tanggapan Ustadz Omar Suleiman pada akun Facebook-nya, Jum’at (26/9/2014) bahwa, “mereka yang mengutuk #ISIS tanpa mengutuk #SISI memiliki standar ganda yang kotor.” Dengan demikian, apakah PBB telak terbukti sebagai lembaga kotor dunia? Saatnya kita berpihak kepada yang benar. Allahu musta’an.

(Arrahmah.com)