Orang yang Merugi di Bulan Ramadhan
Oleh: Ahmad Dzaki MA
Dalam sebuah Hadist yang diriwayatkan Imam Ahmad, ketika Rasulullah SAW akan menaiki mimbar untuk khutbah Jum’at, pada anak tangga pertama beliau mengucapkan amin, ketika naik pada anak tangga kedua beliau juga mengucapkan amin, begitu juga pada anak tangga ketiga beliau mengucapkan amin.
Setelah selesai shalat, para sahabat kemudian bertanya, ''Wahai Rasulullah, mengapa engkau mengucapkan amin pada anak tangga pertama sampai ketiga tadi?”
Adab Duduk di Pinggir Jalan
(Oleh: Ahmad Hamidin As-Sidawy) :
عَنْ أَبِـي سَعِيدٍ الْـخُدْرِيِّ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَالَ إِيَّاكُمْ وَالْـجُلُوسَ بِالطُّرُقَاتِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللهِ مَا بُدَّ
لَنَا مِنْ مَـجَالِسِنَا نَتَحَدَّثُ فِيهَا فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ إِنْ أَبَـيْتُمْ فَأَعْطُوا الطَّرِيقَ حَقَّهُ قَالُوا وَمَا حَقُّ
الطَّرِيقِ يَا رَسُولَ اللهِ قَالَ غَضُّ البَصَرِ وَ كَفُّ الأَذَى وَ رَدُّ السَّلاَمِ وَاْلأَمْرُ بِالْـمَعْرُوفِ وَ النَّهْيُ عَنِ الْـمُنْكَرِ
Dari Abu Said Al-Khudry radhiallahu’anhu dari Nabi shallallâhu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Jauhilah oleh kalian duduk-duduk di jalan".
Maka para Sahabat berkata: "Kami tidak dapat meninggalkannya, karena merupakan tempat kami untuk bercakap-cakap".
Kedudukan Hadist dalam berbagai Aspek
Saudara - saudara sekalian, Alquran & Hadist Nabi SAW merupakan pedoman dasar yang tak akan pernah terlepas oleh kita hingga akhir zaman nanti, karena dengan keduanya kita mendapat petunjuk jalan ke arah yang benar dan tak akan pernah tersesat, maka dari itu ada perlunya apabila kita mengetahui posisi dan kemulian keduanya, pada kesempatan yang berbahagia ini kami ingin sekali mengkaji tentang Posisi Hadist Rasulullah SAW dalam beberapa Aspek, berikut pembahasannya
Perbedaan pendapat Ulama Tentang Meriwayatkan Hadits dengan Makna
Segala puji bagi Allah SWT tuhan semesta alam yang selalu melimpahkan karunia serta nikmatnya kepada kita, sehingga kita masih tetap dikaruniai rezeki yang berlimpah serta kesehatan yang tiada tara, pada kesempatan kali ini alangkah asiknya apabila kita mengkaji beberapa perbedaan ulama dalam masalah furu'iyah (cabang agama), karena dengan mengetahui perbedaan pendapat mereka, kita dapat mengetahui kelebihan mereka dalam memahami suatu permasalahan dan solusi pemecahanya, pada kesempatan kali ini kami akan membahas kajian singkat tentang ikhtilaf Ulama dalam hal meriwayatkan Hadist dengan makna.
Sebab disebutkannya Sebuah hadist berkali - kali dalam Satu Kitab
Para Saudara Seiman yang selalu di rahmati Allah Subhanahu wa Ta'ala, pada kesempatan kali ini ada kiranya kami ingin membahas dan mengkaji bersama - sama perihal sebab dari ditulisnya sebuah hadist berkali - kali dalam satu kitab hadist, hal ini sering kita temukan apabila kita selalu menela'ah kitab - kitab para ahli hadist termasuk diantaranya kitab "Sahih Bukhari", maka dari itu untuk mengetahui penyebab penulisan yang berulang - ulang ini, maka mari kita kaji lebih detail dalam pembahasan berikut.