OKI Akan Tuntut Charlie Hebdo Ke Pengadilan
RIYADH, – Organisasi Konfrensi Islam (OKI) telah mengumumkan rencana untuk menuntut Charlie Hebdo atas penerbitan kartun baru yang menggambarkan Nabi Muhammad SAW, di tengah meningkatnya kemarahan di kalangan umat Islam di seluruh dunia.
“OKI tengah mempelajari hukum di Eropa dan Prancis dan prosedur lain yang tersedia untuk dapat mengambil tindakan hukum terhadap Charlie Hebdo,” Iyad Madani, sekretaris jenderal Organisasi Kerjasama Islam (OKI), mengatakan kepada sebuah surat kabar Saudi, The Independent melaporkan, demikian lansir onislam.net, Senin 19 Januari.
“Jika hukum Prancis memungkinkan kita untuk mengambil prosedur hukum terhadap Charlie Hebdo, OKI tidak akan ragu untuk menuntut majalah Prancis itu.”
Serangan islamophobia semakin meningkat di Perancis
PARIS – Setidaknya 116 serangan Islamofobia terhadap Muslim di Perancis telah dilaporkan dalam waktu dua minggu setelah serangan terhadap Charlie Hebdo di Paris, ungkap Observatorium Nasional Melawan Islamophobia, pada Senin (19/1/2015), sebagaimana dilansir oleh World Bulletin.
Menurut kepala Observatorium yang berbasis di Perancis itu Abdallah Zekri, serangan terhadap Muslim di negara itu meningkat dengan cepat setelah serangan terhadap majalah satir di Paris, yang dilakukan oleh dua bersaudara, Said dan Cherif Kouachi.
Dalam sebuah pernyataan, Zekri mengatakan bahwa dari 116 serangan, 28 adalah serangan terhadap tempat ibadah Muslim, sementara itu para pejabat keamanan Perancis mencatat ada sebanyak 88 ancaman dan intimidasi terhadap Muslim di Perancis.
20 Ribu Situs Media Prancis Diserang Peretas Militan
PARIS - Sejumlah website media Prancis mengalami gangguan setelah muncul peringatan akan adanya serangan siber kelompok militan. Diantara situs yang terkena serangan adalah Le Parisien, Marianne, 20 Minutes, L'Express, Mediapart, dan France Info.
Pemerintah Prancis menyatakan, sekitar 20.000 situs telah menjadi target teror setelah terjadinya penyerangan terhadap kantor majalah Charlie Hebdo. Situs Le Parisien saat dibuka menyebutkan, "Kesalahan yang tidak terduga telah terjadi, coba lagi nanti, tim kami telah diberitahu."
Pengelola Web Oxalide menyebutkan, penyerangan hacker terhadap situs membuat situs susah dibuka. Saat ini mereka masih menyelidiki siapa yang berada di balik serangan terhadap situs mereka. Namun belum diketahui apakah ada hubungan antara penyerang Charlie Hebdo dengan hacker penyerang situs-situs di Prancis.
Muslim Amerika bagikan Al-Qur'an secara gratis untuk melawan Islamophobia
AMERIKA SERIKAT – Dalam upaya untuk menyebarkan informasi yang benar tentang Islam, CAIR telah meluncurkan sebuah kampanye “Membagikan Al-Qur’an” untuk meningkatkan pemahaman tentang Islam melalui pemberian kitab suci umat Islam ini secara gratis kepada warga non-Muslim Amerika yang menginginkannya, sebagaimana dilansir WB pada Sabtu (17/1/2015).
Nihad Awad, Direktur Eksekutif Nasional Dewan Hubungan Amerika-Islam atau Council on American-Islamic Relations (CAIR) mencoba untuk memperkenalkan Islam dari sudut pandang yang mungkin belum diketahui oleh non-Muslim Amerika kebanyakan.
MUI: Charlie Hebdo itu Apinya, Penyerangan Hanya Asap
Ulah Charlie Hebdo yang kembali memuat karikartur Rasulullah paska penyerangan mendapat komentar dari Ketua MUI Pusat Bidang Seni dan Budaya, KH A Cholil Ridwan.
Ia mengkritisi standar ganda Barat dalam menyikapi kasus ini mengingat Charlie Hebdo lah yang memulai perkara namun akhirnya justru disanjung sebagai martir kebebasan pers.
“Penyerangan itu hanya asap, apinya adalah tindakan memalukan Charlie Hebdo yang memuat karikatur Rasulullah,” ujarnya di Jakarta, Selasa (13/01/2014)
11 orang di Suriah meninggal akibat cuaca dingin yang ekstrim
DAMASKUS – Sebanyak 11 orang tewas di Suriah, termasuk tujuh orang anak pada ahad lalu karena kondisi cuaca ekstrim dan badai salju yang melanda beberapa negara di Timur Tengah, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia melaporkan, sebagaimana dilansir oleh MEMO, Selasa (13/1/2015).
Badai salju yang melanda sebagian besar wilayah Suriah menyebabkan kematian enam orang, ungkap Observatorium setelah melaporkan kematian anak dan seorang pria pada hari Ahad (11/1).
Organisasi itu juga mengungkapkan bahwa korban meninggal termasuk seorang anak dari kota Abu Kamal, seorang pria dari kota Al-Mayadeen di pinggiran Deir Ez-Zor, gadis kembar berusia dua hari dari lingkungan Al-Firdaus di kota Aleppo, seorang pria dari lingkungan Al-Maghayer di kota Aleppo, seorang anak dari Beit Sahem di Damaskus, dan seorang anak di pinggiran kota Daraa.