Vonis Mati Mursyi Dianggap Layaknya Hukum Zaman Mesir Kuno
MESIR - Pemimpin pertama Mesir yang dipilih secara sah dan demokratis, Mohammad Mursyi, secara mengejutkan divonis mati oleh pengadilan negara piramida itu.
Tak pelak, dunia kemanusiaan mengecam vonis mati terhadap presiden Mesir yang telah terguling oleh junta militer Mesir atas restu Barat itu. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Republik Indonesia turut prihatin atas krisis tersebut.
“Vonis dari pengadilan Mesir itu bak keputusan zaman pra-sejarah Mesir kuno,” kata Komisioner Komnas HAM RI, Maneger Nasution kepada hidayatullah.com, Senin (18/05/2015).
Koalisi Teluk Kembali Lanjutkan Serangan terhadap Houthi
YAMAN - Pesawat tempur milik koalisi negara Teluk dikabarkan kembali menyerang posisi Houthi di kota Yaman selatan Aden setelah berakhirnya lima hari kemanusiaan gencatan senjata pada Ahad (17/4/2015) malam, demikian kata saksi mata.
Jet tempur koalisi melakukan penggerebekan semalam terhadap istana presiden dan kamp Pasukan Khusus di Aden. Pasalnya, dua situs yang dikendalikan oleh militan Houthi dan sekutu pasukan yang setia kepada mantan Presiden Ali Abdullah Saleh, demikian para saksi mengatakan kepada Anadolu Agency.
Lima hari gencatan senjata kemanusiaan berakhir pukul 23.00 waktu setempat (2000GMT) pada Ahad semalam.
Turki dan Qatar akan membuka universitas bagi pengungsi Suriah
ANKARA – Pemerintah Kota Gaziante memulai pekerjaan untuk merealisaskan rencana pembangunan sebuah universitas internasional Turki-Qatar yang direncanakan untuk melayani para pengungsi Suriah, ungkap walikota Gaziante, Ahad (17/5/2015), sebagaimana dilansir oleh World Bulletin.
“Kedutaan Besar Qatar telah melakukan perencanaan studi untuk universitas ini,” kata Walikota Fatma Sahin kepada Anadolu Agency. “Menteri Pendidikan kami juga baru meminta bantuan alokasi tanah dan kami telah berkonsultasi dengan Menteri Nabi Avci dan telah mengidentifikasi beberapa tempat.”
Amerika Dinilai Menipu Dunia Soal Tewasnya Usamah bin Ladin
AMERIKA SERIKAT - Seorang wartawan AS pemenang hadiah Pulitzer, Seymour Hersh, membuat tudingan menghebohkan terkait operasi militer AS yang menewaskan pemimpin Al-Qaidah, Usamah bin Ladin.
Dalam sebuah pernyataan terbaru Hersh mengatakan Amerika Serikat (AS) menipu dunia soal kematian Bin Ladin sehingga pemerintahan Presiden Barack Obama bisa mengklaim kemenangan perang melawan Al-Qaidah. Hersh menuding, Pemerintah AS sebenarnya sudah mengetahui posisi Bin Ladin, yang diyakini sebagai dalang selangan 11 September di New York, di kota Abottabad, Pakistan.
Tudingan itu dilontarkan Seymour Hersh yang juga dikenal jurnalis investigasi ini bukan sekadar sensasi, laporan investigasi soal kebohongannya ini juga dimuat dalam The London Review Books.
Nepal Kembali Diguncang Gempa 7,4 SR
KATHMANDU - Sebuah gempa kuat kembali mengguncang Nepal pada Selasa (12/05) hingga menyebabkan para warga di ibu kota Kathmandu bergegas keluar ke jalan-jalan.
Gempa itu terjadi hanya beberapa minggu setelah gempa dahsyat menewaskan lebih dari 8.000 orang dan menghancurkan ratusan ribu rumah di Nepal.
US Geological Survey menyebutkan bahwa gempa yang terjadi pada Selasa itu berkekuatan 7,4 skala richter dan mengguncang sepanjang 68 kilometer (sekitar 42 mil) barat dari kota Namche Bazar, dekat dengan Gunung Everest dan daerah perbatasan dengan Tibet.
Pemerintah China Paksa Toko Milik Muslim Uighur untuk Jual Miras dan Rokok
CHINA - Pemerintah China mengeluarkan aturan bagi toko dan restoran milik Muslim di desa Aktash, Xinjiang Uighur agar menjual minuman keras dan rokok serta meletakkan kedua barang tersebut di tempat yang mudah dilihat.
Jika pemilik toko dan restoran tidak mematuhi aturan tersebut, maka toko mereka akan disegel, ditutup paksa dan pemiliknya akan dikenakan tuntutan hukum.
“Aturan ini sengaja dibuat pemerintah untuk melemahkan agama Islam yang dianggap mengancam stabilitas negara,” ujar perwakilan partai Komunis Tiongkok, Adil Sulayman.