Copyright © www.aldakwah.org 2023. All Rights Reserved.

Get Adobe Flash player
Anda dapat membaca Artikel serta kajian yang disediakan oleh kami
Anda dapat mengetahui berita islam terkini baik berita lokal maupun Internasional
Anda dapat mengakses murottal Al-Quran beserta terjemahannya ke berbagai bahasa
Anda dapat mengakses kajian audio yang kami terbitkan
Anda dapat berinfaq serta besedekah melalui perantara kami
Anda dapat memesan produk kami secara online

Itaewon, Jantung Kehidupan Muslim di Kota Seoul

SEOUL  Muslim pertama yang datang ke Korea Selatan (Korsel) adalah tentara Turki yang bertugas sebagai pasukan perdamaian tahun 1955. Mereka memperkenalkan Islam ke warga Seoul, yang tinggal di sekitar barak tentara Turki. Dari itu, Islam menyebar ke sekujur Seoul dan Korea, negeri dengan 50 persen penduduk tak beragama.

Lebih satu dekade setelah kedatangan tentara Turki, Yayasan Islam Korea terdaftar di Departemen Kebudayaan dan Olahraga Korsel. Yayasan itu kemudian mengelola madrasah, komite halal, dan ahli hukum Islam.

Itaewon, merupakan salah satu kawasan wisata dengan mayoritas Muslim terbesar di Korsel. Kawasan ini tidak hanya terdiri dari toko-toko dan restoran, tapi dilengkapi Masjid Jami Seoul dan Madrasah Pangeran Sultan.

Setiap Jumat, Masjid Jami Seoul disesaki jamaah, yang terdiri dari Muslim Korea dan Muslim dari berbagai negara.

A Rahman Lee Ju-hwa, imam Masjid Jami Seoul, mengatakan seperti diwartakan Saudi Gazette, Jumat (06/11), ada 35 ribu Muslim Korea penduduk Korea beragama Islam. “Mereka membentuk Federasi Muslim Korea, dan mengelola Masjid Jami Seoul,” katanya.

Itu bukan satu-satunya masjid di Korea. Ada 15 masjid dan sekitar 60 mushola di Korsel. Padahal, Islam tiba di Semenanjung Korea usai Perang Korea 1953.

Menariknya, orang Korea tidak punya prasangka buruk terhadap Islam, sehingga agama Rasulullah ini punya masa depan di Semenanjung Korea. 

muslimdaily.net