Copyright © www.aldakwah.org 2023. All Rights Reserved.

Get Adobe Flash player
Anda dapat membaca Artikel serta kajian yang disediakan oleh kami
Anda dapat mengetahui berita islam terkini baik berita lokal maupun Internasional
Anda dapat mengakses murottal Al-Quran beserta terjemahannya ke berbagai bahasa
Anda dapat mengakses kajian audio yang kami terbitkan
Anda dapat berinfaq serta besedekah melalui perantara kami
Anda dapat memesan produk kami secara online

Di Suriah Kami Tidak Berpuasa. Kami Kelaparan. Kami Dibunuhi

Suriah - Sebanyak 40 syuhada ditemukan di Damaskus dan kawasan pinggirannya, 17 di Aleppo, 12 di Idlib, 8 di Homs, 8 orang di Dara’a, 6 di Hama, 1 di Deir Ezzur dan 1 lagi di Hasakah. Angka 93 ini termasuk ‘rendah.

Suriah memasuki bulan Ramadhan sejak Rabu 10 Juli dalam keadaan terus menerus dibombardir oleh pasukan rezim Bashar al-Assad dibantu oleh milisi Syiah dari Libanon, Iraq dan Iran. Bukan sekedar menteror, membunuh, mengebom, merudal dan meroket, rezim Bashar al-Assad juga membakari dan merusak kebun-kebun dan sawah-ladang milik warga. Itu artinya, Ramadhan ini dan di waktu-waktu yang akan datang, terutama menjelang musim dingin, bahaya kelaparan semakin mengancam kaum Muslimin Suriah.

الأسد أو سنحرق سوريا

Praktik ‘bumi hangus’ ini sesuai dengan ancaman yang biasa dikeluarkan oleh kakitangan Bashar al-Assad, “(Pilih) Assad atau kami bakar Suriah!” Dalam bahasa ammiyah (dialek sehari-hari), para syabihah (kakitangan dan para pembunuh bayaran Bashar al-Assad) mengatakan, “Assad aw bidnahriq Suriah.”

الأسد أو بد نحرق سوريا

Ditambah dengan kepungan-kepungan militer, terutama di kawasan Homs dan Mu’adhamiyyah yang menyebutkan putusnya semua jalur keluar masuk barang dan manusia, maka Ramadhan di Suriah sungguh menjadi ujian sangat besar bagi kaum Muslimin. Salah seorang warga di Homs menyebutkan, “Kami bukan berpuasa. Kami kelaparan.”

Berikut ini pemandangan langit kota Homs saat azan Maghrib pada Selasa 9 Juli lalu: merah karena tembakan roket.

Kondisi Homs saat ini kritis. Para pejuang berusaha bertahan dengan keterbatasan senjata yang mereka miliki sementara rezim Bashar al-Assad terus menggempur dengan bantuan milisi-milisi Syiah dari luar Suriah. Anak-anak diculik dan mayat mereka dikembalikan kepada orangtua mereka dalam keadaan mutilasi sebagai teror agar mereka meninggalkan Homs.

Menurut salah seorang tweep, @LuisaZangh, saat ini Homs terbagi menjadi 3 bagian. Kawasan pinggiran kota, kawasan kota yang utama, dan kawasan yang dikepung. Sangat sulit bergerak dari satu titik ke titik lain di propinsi dan kota Homs karena banyaknya checkpoint rezim Bashar al-Assad.

Puluhan Syuhada

Sementara itu, Local Coordination Committees in Syria (LCCSy) melaporkan, selama satu hari Rabu 1 Ramadhan 1434/10 Juli 2013 kemarin, jatuh korban akibat keganasan rezim Bashar al-Assad sebanyak 93 orang. Mereka yang syahid (Insya Allah) ini termasuk 13 orang yang disiksa sampai mati, serta 6 wanita dan 3 anak. Sebanyak 40 syuhada ditemukan di Damaskus dan kawasan pinggirannya, 17 di Aleppo, 12 di Idlib, 8 di Homs, 8 orang di Dara’a, 6 di Hama, 1 di Deir Ezzur dan 1 lagi di Hasakah.

Angka 93 ini termasuk ‘rendah.’ Sudah dua setengah tahun Suriah menyaksikan syahidnya ratusan orang dalam sehari karena berbagai tindak kekerasan dan brutal rezim Bashar al-Assad termasuk pemerkosaan.

Hidayatullah.com

Sahabatsuriah.com