Copyright © www.aldakwah.org 2023. All Rights Reserved.

Get Adobe Flash player
Anda dapat membaca Artikel serta kajian yang disediakan oleh kami
Anda dapat mengetahui berita islam terkini baik berita lokal maupun Internasional
Anda dapat mengakses murottal Al-Quran beserta terjemahannya ke berbagai bahasa
Anda dapat mengakses kajian audio yang kami terbitkan
Anda dapat berinfaq serta besedekah melalui perantara kami
Anda dapat memesan produk kami secara online

Sedang shalat Tarawih, Demonstran Pro Mursi diserang Polisi dan Preman, 4 Syahid 300 luka parah

KAIRO - Menjelang tengah malam, Senin (15/7) hingga dini hari Selasa (16/7) Kairo kembali memanas akibat penyerangan brutal aparat kepolisian dan kawanan preman bersenjata terhadap massa pendukung Presiden Mursi di di Ramsis Square, jantung kota Kairo, dan beberapa tempat lain seperti Nahda Square dan Ghamra.

Berdasarkan kesaksian beberapa demonstran kepada Aljazeera, penyerangan terjadi ketika demonstran melaksanakan shalat Tarawih. Demonstran diserang menggunakan senjata rakitan, senjata api dan gas air mata. Empat orang dinyatakan meninggal sementara lebih dari 300 orang mengalami luka-luka, sesak nafas dan mengalami patah tulang. Demikian dikatakan Hisham Ibrahim, koordinator rumah sakit darurat di Rab'ah Al-Adawiyah.

Ratusan orang terperangkap di dalam mesjid Al Fath, Ramsis yang dikepung oleh polisi dan komplotan preman. Menurut laporan Imam masjid kepada Aljazeera sekitar 1000 jama'ah terperangkap dalam masjid tanpa makan sahur, sementara di luar para preman berkeliaran membawa senjata keras, dan senjata tajam.

Belum diketahui alasan pasti penyerangan ini, namun alasan terkuat adalah untuk membubarkan dan mengusir demonstran dari Ramsis.

Memasuki hari ke-12 pasca kudeta militer atas Presiden Mursi, jumlah demonstran yang menuntut pengembalian legitimasi kian bertambah. Di Kairo, demonstrasi berlangsung di beberapa titik seperti Rabea el Adawea, Nahda Square, Giza Square, bundaran Monib, wisma Garda Republik, Ramsis dan Istana Negara 'Ettihadiyah'. Sementara di berbagai provinsi juga terjadi aksi damai massa menuntut pengembalian Mursi. 

Sejak tiga hari belakangan militer begitu gencar menebarkan selebaran kepada demonstran berisi sanjungan kepada para pemuda, bujukan agar pulang ke rumah, janji jaminan keselamatan demonstran hingga ancaman menyuruh demonstran berhenti. Namun kejadian malam ini cukup mencoreng moralitas aparat kepolisian dan militer untuk kesekian kalinya di mata rakyat dan dunia. Pihak militer dan kementrian dalam negeri dituntut bertanggung jawab atas aksi brutal ini.

Shalat Tarawih di Ramses Square, sesaat sebelum penyerbuan oleh tentara pemerintah & preman

Laporan AlJazeera: "Gas Air mata yg disemburkan oleh tentara pemerintah sangat mengerikan..tidak mungkin orang bisa bertahan untuk tetap berdemo"

salah satu Syuhada dari 4 orang yang meninggal pada penyerbuan ini

Senjata dari Amerika yang dipakai polisi untuk menyerang para demonstran

persekongkolan polisi & preman yang menyerang secara brutal demonstran yang sedang Shalat Tarawih

Suasana ketika penyerangan terjadi

http://www.sinaimesir.net/2013/07/sedang-shalat-tarawih-demonstran.html
http://www.ikhwanonline.com/Article.aspx?ArtID=157025&SecID=230