Copyright © www.aldakwah.org 2023. All Rights Reserved.

Get Adobe Flash player
Anda dapat membaca Artikel serta kajian yang disediakan oleh kami
Anda dapat mengetahui berita islam terkini baik berita lokal maupun Internasional
Anda dapat mengakses murottal Al-Quran beserta terjemahannya ke berbagai bahasa
Anda dapat mengakses kajian audio yang kami terbitkan
Anda dapat berinfaq serta besedekah melalui perantara kami
Anda dapat memesan produk kami secara online

Pembimbing Haji Akan Ditempatkan di Sekitar Masjidil Haram

MAKKAH - Kantor Urusan Haji Indonesia Daerah Kerja Makkah akan menempatkan petugas bimbingan ibadah di tempat-tempat tertentu di Masjidil Haram untuk membimbing jamaah haji yang tersesat atau belum lengkap rukun ibadahnya.

“Ini inovasi baru, sebelumnya tidak ada,” kata Kepala Seksi Pelayanan Pengamanan Daker Makkah, Jaitul Mukhlis, di Kantor Daker Makkah, Minggu (7/9/2014).

Mukhlis mengatakan, pengalaman sebelumnya banyak jamaah haji yang hilang dari rombongannya atau dari pembimbing haji kloter sehingga tidak tahu rangkaian atau rukun ibadah umrah yang harus dilakukan saat berada di Masjidil Haram.

“Setelah sampai di Marwah (bagian akhir rukun umrah), mereka terkadang tidak lengkap rukun ibadahnya,” katanya.

Terkadang mereka menanyakan masalah kelengkapan rukun umrah ke petugas haji Sektor Khusus Masjidil Haram yang utamanya adalah untuk penanganan perlindungan, khususnya tersesat.

Untuk itu, katanya, akan ditempatkan pembimbing ibadah di empat titik, yakni di sekitar tempat tawaf (mengelilingi Kabah), Maqam Ibrahim, antara Masjidil Haram menuju Shafa (awal melakukan sai), dan di Marwah (tempat terakhir melaksanakan Sai). “Kita jemput bola,” katanya.

Pada waktu-waktu khusus jamaah sering melakukan ibadah, maka akan dilakukan peningkatan kewaspadaan, yakni saat shalat subuh, ashar, dan isya.

Keberadaan pembimbing ibadah juga untuk menimalisir kasus kriminal.

Ia mengatakan, jamaah haji yang kehilangan rombongan dan kebingungan bisa dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang mencari keuntungan, yang seringkali juga merupakan warga Indonesia yang tinggal di Arab Saudi, dengan berpura-pura ingin menolong.

Pembimbing ibadah ini berasal dari petugas di Daker dan sektor yang akan dimaksimalkan tugasnya. “Ini bagian dari pembinaan kepada jamaah,” kata Mukhlis, dilansir Antara.

Jamaah haji Indonesia baru masuk ke Makkah mulai 10 September. Jamaah haji gelombang pertama baik yang mendarat di Madinah atau Jeddah langsung ditempatkan di Madinah, antara lain untuk sunah arbain atau shalat wajib 40 waktu di Masjid Nabawi.

Jamaah haji gelombang kedua langsung ke Makkah mulai 15 September.

Hidayatullah.com