Copyright © www.aldakwah.org 2023. All Rights Reserved.

Get Adobe Flash player
Anda dapat membaca Artikel serta kajian yang disediakan oleh kami
Anda dapat mengetahui berita islam terkini baik berita lokal maupun Internasional
Anda dapat mengakses murottal Al-Quran beserta terjemahannya ke berbagai bahasa
Anda dapat mengakses kajian audio yang kami terbitkan
Anda dapat berinfaq serta besedekah melalui perantara kami
Anda dapat memesan produk kami secara online

Alkohol Sebabkan 1 Kematian Setiap 10 Detik

Minuman beralkohol membunuh 3,3 juta orang di seluruh dunia setiap tahun. Lebih banyak dari korban AIDS, penderita TBC, atau  bahkan gabungan dari tindakan kekerasan. Demikian disampaikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) guna memperingatkan semakin meningkatnya orang mengkonsumsi minuman keras.

Termasuk mabuk saat mengemudi, kekerasan dan pelecehan akibat alkohol, dan banyak penyakit dan gangguan akibat alkohol, minuman tersebut menyebabkan satu dari 20 kematian di seluruh dunia setiap tahun, kata badan kesehatan PBB, dilansir  The Sydney Morning  Herald (13/5/2014).

“Ini boleh dikatakan sebagai satu kematian setiap 10 detik,” kata Shekhar Saxena, yang mengepalai Kesehatan Mental WHO dan Departemen Penyalahgunaan Zat, kepada wartawan di Jenewa.

Alkohol menyebabkan 3,3 juta kematian pada tahun 2012, yang menurut WHO, setara dengan 5,9 persen dari kematian global (7,6 persen untuk laki-laki dan 4,0 persen untuk perempuan).

Sebagai perbandingan, HIV/AIDS menyebabkan 2,8 persen kematian, tuberkulosis menyebabkan 1,7 persen, kematian akibat tindakan kekerasan 0,9 persen, demikian hasil penelitian menunjukkan.

Negara-negara dengan konsumsi alkohol secara tradisional rendah, seperti China dan India, saat ini semakin meningkat konsumsinya sejalan dengan meningkatnya tingkat kemakmuran di negara itu, katanya.

“Perlu tindakan lebih jauh untuk melindungi kesehatan populasi dari konsekuensi negatif mengkonsumsi alkohol,” ucap Oleg Chestnov dari Unit Kesehatan Mental dan Penyakit Menular WHO. Hal itu dikatakannya dalam satu pernyataan saat meluncurkan laporan besar tentang konsumsi alkohol tingkat global dan dampaknya terhadap kesehatan masyarakat.

Minum ini dikaitkan sebagai penyebab 200 lebih gangguan kesehatan, termasuk sirosis hati dan beberapa jenis kanker. Penyalahgunaan alkohol juga membuat orang lebih rentan terhadap penyakit menular TBC, HIV, dan pneumonia.

Sebagian besar kematian yang disebabkan oleh alkohol  –sekitar sepertiga–  memicu penyakit jantung dan diabetes.

Kecelakaan yang berhubungan dengan alkohol, seperti kecelakaan mobil, adalah pembunuh tertinggi kedua, sekitar 17,1 persen dari semua kematian terkait alkohol.

China, India Konsumsi Banyak

WHO memperkirakan bahwa 16 persen peminum dunia menyalahgunakan alkohol secara berlebihan.

Orang-orang di negara-negara terkaya di dunia, terutama di Eropa dan Amerika, merupakan pelaku terbesar dibanding orang-orang di negara-negara miskin. Tetapi meningkatnya kekayaan di negara berkembang juga menaikkan konsumsi alkohol.

Peminum di negara padat penduduk semacam China dan India meningkat sangat cepat karena meningkatnya penghasilan mereka, kata WHO. Organisasi memperingatkan, asupan rata-rata tahunan di China kemungkinan akan membengkak 1,5 liter alkohol murni pada tahun 2025.

Namun sebagaimana biasa, Eropa Timur dan Rusia, adalah rumah bagi peminum terbesar di dunia.

Pria Rusia mengkonsumsi rata-rata 32 liter alkohol murni per tahun, menurut statistik 2010, diikuti oleh negara-negara Barat lainnya termasuk Eropa, Kanada, Amerika Serikat, Australia, dan Afrika Selatan.

Rata-rata setiap orang di atas usia 15 di seluruh dunia minum 6,2 liter alkohol murni dalam satu tahun, menurut laporan tersebut.

Rata-rata konsumsi setiap orang di dunia naik menjadi 17 liter alkohol murni setiap tahun.

Namun demikian masih ada orang yang menjauhi minuman keras tersebut. Hampir setengah dari seluruh orang dewasa di seluruh dunia tidak pernah menyentuh alkohol, dan hampir 62 persen mengatakan, mereka belum menyentuh minuman dalam satu tahun terakhir,  kata laporan menunjukkan.

Pantangan khususnya di kalangan perempuan, yang paling umum di negara-negara berpenghasilan rendah. Sementara negara yang memiliki keyakinan agama dan norma-norma sosial kuat –terbanyak di negara Muslim– hampir bebas alkohol.

hidayatullah.com