Copyright © www.aldakwah.org 2023. All Rights Reserved.

Get Adobe Flash player
Anda dapat membaca Artikel serta kajian yang disediakan oleh kami
Anda dapat mengetahui berita islam terkini baik berita lokal maupun Internasional
Anda dapat mengakses murottal Al-Quran beserta terjemahannya ke berbagai bahasa
Anda dapat mengakses kajian audio yang kami terbitkan
Anda dapat berinfaq serta besedekah melalui perantara kami
Anda dapat memesan produk kami secara online

10 Manfaat Puasa Bagi Kesehatan Menurut Ilmuwan

Bulan ramadhan adalah bulan yang spesial bagi umat Islam, kedatangannya merupakan suatu kegembiraan. Pantas saja, karena pada bulan ini Allah Subhanahu Wata’alamelimpahkan segala rahmat dan ampunan-Nya.

Sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ath-Thabrani, Ibnu Khuzaimah dan Al-Baihaqi, dari Abu Mas’ud Rasulullah bersabda: “Seandainya manusia mengetahui besarnya pahala yang tersedia di bulan Ramadhan, niscaya dia berharap bulan Ramadhan itu sepanjang tahun.”

Hadits tersebut jelas menggambarkan akan betapa banyaknya keutamaan yang terdapat pada bulan ramadhan. Namun ternyata, tidak saja keutamaan yang berdimensi ukhrowi, ramadhan dengan ibadah puasanya juga memberikan keutamaan ilmiah bagi kesehatan tubuh manusia yang menjalaninya.

Berbagai penelitian dan analisa medis telah menyebutkan bahwa puasa -sebagai salah satu ibadah utama pada bulan ramadhan- memiliki dampak positif yang sangat besar bagi kesehatan organ tubuh.

Berikut adalah 10 manfaat puasa bagi kesehatan:

1. Membuang Racun Dalam Tubuh

Tidak dapat dipungkiri bahwa gaya hidup pada zaman seperti sekarang ini cenderung lebih mengedepankan segala sesuatu yang bersifat instan, termasuk dalam hal makanan. Dan faktanya, makanan yang bersifat saji ini banyak mengandung zat kimia yang bisa menjadi racun serta berbahaya bagi tubuh.

Ternyata aktivitas puasa mampu menghilangkan racun yang sebagian besar tersimpan dalam lemak tubuh. Pada saat puasa lemak akan dibakar, dan terjadilah proses detoksifikasi atau pembuangan racun dalam tubuh.

2. Menjaga Kesehatan Jantung

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pada saat berpuasa, terjadi peningkatan HDL (High Density Lipoprotein) dan apoprotein alfa 1, serta penurunan LDL (Low Density Lipoprotein) atau yang sering disebut koleterol jahat. Yang mana proses tersebut baik untuk jantung dan pembuluh darah.

Tingginya kadar LDL akan berbahaya bagi jantung, dikarenakan hal tersebut berpotensi penumpukan di dinding pembuluh nadi koroner, yang akan menyebabkan penyempitan dan penyumbatan aliran darah (arteriosclerosis). Akibatnya jantung akan kesulitan memompa darah. Namun aktivitas puasa mampu menurunkan LDL pada tubuh.

3. Baik untuk Kesehatan Mental

Dr. Ehret seorang ilmuwan bidang kejiwaan mengatakan: “Beberapa hari berpuasa akan memberikan dampak pada kesehatan fisik, dan lebih lanjut untuk mendapatkan kesehatan mental, seseorang harus menjalani puasa lebih dari 21 hari.” Hal tersebut -sebagaimana pernyataan Dr. Ehret- terjadi, dikarenakan otak manusia memiliki fungsi pembersih dan penyehat otak dengan bantuan sel yang disebut “neuroglial cells”. Saat berpuasa, sel-sel neuron yang sakit atau mati akan “dimakan” oleh sel-sel neurogial ini, yang mana hal tersebut akan berdampak baik pada mental seseorang.

Sebuah penelitian di Moskow, yang dilakukan oleh seorang guru besar yang bekerja pada lembaga psikiatri The Moskow Psychiatric Institute bernama Nicolayev. Dalam salah satu usahanya, Nicolayev menterapi pasien sakit jiwa dengan menerapkan puasa selama 30 hari.

Setelah menjalani terapi tersebut dan dengan beberapa metode serta serangkaian tes. Hasilnya sangat memuaskan, ternyata para pasien tersebut bisa disembuhkan. Dan diprediksi kemungkinan pasien tidak kambuh lagi selama 6 tahun bahkan sembuh total.

4. Memperlancar Sistem Pencernaan

Selama berpuasa, maka organ-organ pencernaan akan beristirahat. Namun fungsi fisiologis pencernaan tetap berjalan normal, terutama produksi sekresi pencernaan. Sehingga membantu menjaga keseimbangan cairan tubuh dan membersihkan tubuh dari sisa-sisa atau endapan makanan. Pengolahan makanan dalam sistem pencernaan juga relatif tetap stabil, pelepasan energi juga mengikuti pola yang bertahap.

Puasa juga akan membuat sistem pencernaan memperoleh waktu untuk merevitalisasi dan meningkatkan fungsinya. Namun untuk diperhatikan, aktivitas puasa tidak menghentikan produksi asam lambung. Sehingga bagi penderita maag terutama yang sudah akut, disarankan untuk tetap berkonsultasi dengan ahlinya sebelum memilih berpuasa.

5. Mengurangi Gula Darah dan Lemak

Selama berpuasa tubuh melakukan peningkatan glukosa agar bisa memperoleh energi. Glukagon juga diproduksi untuk membantu pemecahan glukosa. Hal ini berdampak pada pengurangan produksi insulin, yang dengan demikian maka akan mengurangi gula darah dalam tubuh. Dan ketika produksi glukosa habis, lemak yang tersimpan juga akan dibakar untuk menghasilkan energi. Ternyata puasa pun mampu membakar lemak tanpa harus melakukan diet berlebihan.

6. Menurunkan Hipertensi

Puasa juga menjadi salah satu metode untuk menurunkan tekanan darah tinggi. Suasana spiritual yang tenang dan jauh dari amarah membuat adrenalin menurun dan menjadikan hormon lebih stabil. Hal ini mampu menurunkan tekanan darah dalam tubuh.

7. Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh

Berdeda dengan Starvasi atau kelaparan yang dalam keadaan tertentu dapat mengganggu kesehatan tubuh, puasa justru sebaliknya. Ketika berpuasa maka terjadi peningkatan Limfosit dalam tubuh, yang mampu memberikan pengaruh sangat baik terhadap sistem kekebalan tubuh. Sehingga imunitas tubuh menjadi lebih kuat dan tidak mudah terserang virus dan penyakit.

8. Meningkatkan Hormon Seksual

Dalam sebuah penelitian, dikatakan bahwa terdapat hubungan antara puasa dengan hormone dan kemampuan seksual laki-laki. Penelitian tersebut mengamati terjadinya penurunan kadar hormon kejantanan (testoteron_, perangsang kantung (FSH) dan lemotin (LH) pada awal minggu pertama puasa. Namun dalam jangka panjang setelahnya, hormon testoteron dan performa seksual justru meningkat pesat melebihi sebelumnya.

9. Memperbaiki Fungsi Ginjal

Pengurangan konsumsi air selama puasa, ternyata sangat efektif untuk meningkatkan konsentrasi urin dalam ginjal, juga meningkatkan kekuatan osmosis urin mencapai 12.000 ml osmosis/kg air. Hal ini sangat baik bagi kinerja dan fungsi ginjal. Selain itu, pengurangan konsumsi air juga dapat meminimalkan volume air dalam darah, sehingga mampu memacu kinerja mekanisme lokal pengatur pembuluh darah dan menambah prostaglandin yang akhirnya akan memacu fungi dan kerja sel darah merah.

10. Meningkatkan Kinerja Otak

Aktivitas puasa juga mampu meningkatkan neurotropik yang dapat membantu tubuh untuk memproduksi lebih banyak sel-sel otak, sehingga dapat meningkatkan fungsi otak. Juga kaitannya otak dengan pikiran, puasa yang mampu membuat pikiran menjadi lebih tenang dan melambat, ternyata justru mampu membuat pikiran menjadi lebih tajam.

Dalam penelitiannya, Mark Mattson, Ph.D ilmuwan bidang neurologi yang juga seorang kepala laboratorium neuroscience di NIH’s National Institute on Aging menunjukkan bahwa secara signifikan puasa bisa melindungi otak dari penyakit de-generatif seperti Alzheimer atau Parkinson.

Tidak hanya sebagai implementasi keimanan, dalam hal menjalankan perintah Allah. Ibadah puasa nyatanya juga mempunyai banyak keistimewaan termasuk manfaat kesehatan bagi tubuh manusia.

Dengan niat yang lurus puasa tidak saja mengharap pahala, tetapi juga kesehatan yang harganya mahal itu. Semoga dengan ini, mampu membuat kita untuk lebih bersemangat dalam menjalani ibadah puasa. Wallahu ‘alam bishawab.

Yahya G Nashrullah

Hidayatullah.com