BAGHDAD - Sumber resmi di pemerintahan Irak menyebutkan bahwa Iran telah mengirimkan 2000 personil militernya untuk membantu perdana menteri Irak, Nuri Al-Maliki, menghadapi revolusi yang dilakukan penduduk Sunni. Jumlah itu diperkirakan akan bertambah hingga 10 ribu personil di waktu mendatang. Adapun yang menjadi komandan pasukan Iran adalah Mayjen Qasim Sulaimani yang berasal dari pasukan Garda Revolusi Iran. Demikian diberitakan Al-Marsad Al-Arabi for Right dan Freedom, Sabtu (14/6/2014) kemarin.

Di saat yang sama, perdana menteri Iran, Hassan Rouhani, mengungkapkan telah terjalin koalisi yang baru antara Iran dan Amerika Serikat dalam membantu Al-Maliki menghadapi para pejuang revolusi Sunni. Bahkan Mayjen Qasim Sulaimani dikabarkan telah sampai di Baghdad kemarin sore.

Sementara itu sebuah situs Amerika, Debka, kemarin mengabarkan bahwa Barack Obama sebentar lagi akan memutuskan untuk segera merealisasi kesepakatan penjualan senjata ke Irak yang telah ditandatangani beberapa bulan sebelumnya. Di antara pembelian pesawat tempur F16, helikopter Apachi, misil, 7 ribu laras senapan, dan sebagainya.

Begitu persenjataan Amerika sampai di Irak untuk memerangi pejuang revolusi, maka terlaksanalah koalisi pertama antara Amerika dan Iran di Timur Tengah. Apalagi ribuan pasukan Iran dipimipin Sulaimani sudah sampai di Baghdad.

dakwatuna.com