Copyright © www.aldakwah.org 2023. All Rights Reserved.

Get Adobe Flash player
Anda dapat membaca Artikel serta kajian yang disediakan oleh kami
Anda dapat mengetahui berita islam terkini baik berita lokal maupun Internasional
Anda dapat mengakses murottal Al-Quran beserta terjemahannya ke berbagai bahasa
Anda dapat mengakses kajian audio yang kami terbitkan
Anda dapat berinfaq serta besedekah melalui perantara kami
Anda dapat memesan produk kami secara online

Assad Menangi 'Drama' Pemilihan Presiden Di Suriah

DAMASKUS - Pemimpin berkuasa Suriah Bashar Assad telah diumumkan sebagai pemenang 'drama' pemilihan presiden negara itu.

Pada hari Rabu, juru bicara parlemen Suriah Jihad al-Laham mengumumkan bahwa Assad memenangkan 88,7 persen suara, atau 10.319.723 dari 11.634.412 suara dalam pemilu hari Selasa, kantor berita resmi SANA melaporkan, demikian lansir Press TV.

Bashar Assad jauh mengungguli lawan politiknya seperti mantan menteri Hassan al-Nouri yang hanya memperoleh 4,3 persen suara dan anggota parlemen Suriah Maher Hajjar yang mengantongi 3,2 persen suara.

Kemenangan Assad dalam pemilihan Presiden Suriah sebelumnya telah dipastikan oleh banyak pihak. Hal ini disebabkan pemilihan yang berlangsung hanya di wilayah yang dikuasai Pemerintah Suriah. Selain itu, dua kandidat presiden lainnya dinilai tidak begitu populer di mata publik.

Ditambahkan bahwa tidak ada keluhan telah diterima dari salah satu kandidat mengenai proses pemungutan suara.

Kemenangan Bashar Al- Assad ini seperti mengulang sejarah politik Suriah. Hafez Assad yang tidak lain adalah ayah dari Bashar  Assad berkuasa selama 30 tahun sampai kematiannya di tahun 2000, ketika naik menjadi Presiden ia memenangi pemilu dengan prosentase 99 persen. Bashar Al Assad memenangi pemilu presiden Suriah di tahun 2007 dengan kemenangan mutlak dengan 97 persen suara.

Dilansir dari kantor berita BBC, data dari Kementerian Dalam Negeri Suriah mencatat, ada 15,8 juta pemilih di dalam dan luar negeri yang berhak menggunakan hak pilih. Sekitar 9.600 TPS telah dibangun di seluruh area yang masih dalam kekuasaan rezim Assad.

Artinya, pemilu tidak akan digelar di bagian utara dan timur Suriah, karena area itu dikuasai oleh tentara pemberontak. TPS mulai dibuka pada pukul 07.00 waktu setempat dan ditutup 12 jam kemudian.

Meski dianggap sekedar drama, namun pilpres kali ini cukup beda dengan pilpres-pilpres sebelumnya. Tentunya untuk menambah kesan dramatis dalam proses ini.

Untuk pertama kalinya dalam lima dekade keluarga Assad memiliki lawan dalam pemilu. Assad tidak bertarung seorang diri. Terdapat dua kandidat capres lainnya yakni, seorang pengusaha sekaligus mantan menteri bernama Hassan al-Nouri serta seorang anggota parlemen, Maher Hajjar.

Kendati terdapat dua kandidat lainnya, hasil pemilu kali ini sudah dapat diprediksi. Assad dipastikan akan kembali meraih kemenangan.

muslimdaily.net