Copyright © www.aldakwah.org 2023. All Rights Reserved.

Get Adobe Flash player
Anda dapat membaca Artikel serta kajian yang disediakan oleh kami
Anda dapat mengetahui berita islam terkini baik berita lokal maupun Internasional
Anda dapat mengakses murottal Al-Quran beserta terjemahannya ke berbagai bahasa
Anda dapat mengakses kajian audio yang kami terbitkan
Anda dapat berinfaq serta besedekah melalui perantara kami
Anda dapat memesan produk kami secara online

Habibie: MH370 Meledak karena Kerusakan Mesin, Bukan Sabotase

JAKARTA - Presiden ketiga BJ Habibie menilai hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370 bukan karena sabotase seperti yang diperkirakan oleh Pemerintah Malaysia. Mantan Menteri Riset dan Teknologi itu menduga pesawat hilang dan meledak akibat kerusakan pada mesin.

“Tidak ada sabotase pada pesawat MH 370 itu,” ujar Habibie saat ditemui di sela-sela acara “Uji Publik Capres 2014″ di Jakarta, Rabu 26 Maret 2014.

Menurut Habibie yang pakar teknologi penerbangan itu, kuat dugaan pesawat yang membawa 239 penumpang dan kru itu mengalami kerusakan mesin yang tidak dapat dihindari pada saat dua jam mengudara dari Kuala Lumpur menuju Beijing, China.

Namun Habibie enggan menjelaskan secara rinci kerusakan mesin pesawat itu.

“Saya kira pesawat itu tiba-tiba bermasalah saat terbang, saya tidak tahu masalahnya apa. Yang pasti kemungkinan kerusakan tidak dapat diantisipasi sehingga menyebabkan pesawat meledak di udara,” kata Habibie.

Berdasarkan analisanya selaku ahli pembuat pesawat, ledakan terjadi ketika burung besi itu baru terbang sekitar dua jam di udara. Pesawat, kata Habibie, meledak dalam kondisi bahan bakar masih penuh. “Kemungkinan itu sebabnya, pilot tidak sempat mengantisipasi,” tuturnya.

Menurut Habibie, dalam kondisi seperti itu sudah ada sensor yang menunjukkan kerusakan pesawat secara tiba-tiba. Namun dalam kondisi yang tidak siap, sehingga pilot tidak sempat berkomunikasi dengan menara penerbangan terdekat.

“Pesawat itu memiliki sertifikasi internasional. Pilot juga memiliki jam terbang yang cukup. Jadi seperti yang saya sampaikan tadi, ini kecelakaan di atas (meledak),” katanya.

Pendapat Habibie ini berbeda dengan keterangan resmi MAS dan pemerintah Malaysia. Perdana Menteri Najib Razak menyatakan, sinyal pesawat masih ada sampai tujuh hari sejak pesawat dinyatakan hilang, tanpa ada pernyataan pesawat meledak atau jatuh. Sinyal terakhir diduga di selatan Samudera Hindia. (viva/sbb/dakwatuna)