Copyright © www.aldakwah.org 2023. All Rights Reserved.

Get Adobe Flash player
Anda dapat membaca Artikel serta kajian yang disediakan oleh kami
Anda dapat mengetahui berita islam terkini baik berita lokal maupun Internasional
Anda dapat mengakses murottal Al-Quran beserta terjemahannya ke berbagai bahasa
Anda dapat mengakses kajian audio yang kami terbitkan
Anda dapat berinfaq serta besedekah melalui perantara kami
Anda dapat memesan produk kami secara online

Suhu di India mencapai 50° C, 1000 orang meninggal

INDIA – Sedikitnya 500 orang dilaporkan telah meninggal dunia dalam gelombang panas yang menyapu India, dengan suhu mencapai 48° Celcius (118° Fahrenheit) di sejumlah wilayah, lansir BBC pada Senin (25/5/2015).

Sementara pemerintah India mengatakan jumlah korban tewas akibat gelombang panas yang melanda seluruh kawasan di negara tersebut, pada Selasa (26/5), telah mencapai 1000 orang.

Sebagian besar kematian terjadi di negara-negara bagian selatan, Telangana dan Andhra Pradesh, di mana lebih dari 140 orang telah meninggal sejak Sabtu (23/5).

Di Uttar Pradesh suhu tercatat 48° C, sementara suhu meningkat hingga 44° C (111 derajat Fahrenheit) di ibukota, Delhi.

Di banyak kawasan suhu udara mencapai 50° C.

Pihak berwenang menghimbau masyarakat setempat untuk tinggal di dalam rumah dan minum banyak cairan.

Pemerintah juga telah meminta sejumlah organisasi untuk mendirikan dan menyediakan pos-pos air, agar warga tidak mengalami dehidrasi.

Kondisi gelombang panas telah menyebabkan dua negara bagian India selatan itu mengalami dampak terburuk sejak pertengahan April, tetapi sebagian besar kematian terjadi dalam seminggu terakhir.

Negara bagian yang paling menderita akibat gelombang panas ini ialah Andhra Pradesh di mana 246 orang telah meninggal akibat suhu tinggi dalam seminggu terakhir. Pejabat negara mengatakan 62 orang meninggal karena sengatan matahari pada Ahad (24/5).

“Sebagian besar korban adalah orang yang terkena sinar matahari secara langsung, biasanya berusia 50 ke atas dan dari kelas pekerja,” kantor berita AFP mengutip perkataan P Tulsi Rani, komisaris khusus departemen manajemen bencana Andhra Pradesh.

“Kami meminta mereka untuk melakukan tindakan pencegahan seperti memakai payung, memakai topi, meminum banyak cairan seperti air dan buttermilk, serta mengenakan pakaian katun,” tambahnya.

Kantor berita Press Trust of India (PTI) mengatakan gelombang panas di negara itu telah menewaskan 186 orang di 10 distrik di negara bagian Telangana, dengan 58 orang meninggal sejak Sabtu (23/5).

Negara bagian Rajasthan juga telah mencatat sejumlah kematian karena panas yang melanda, PTI melaporkan, termasuk seorang wanita malang yang pingsan dan meninggal di pinggir jalan di kota Bundi.

Departemen meteorologi mengatakan kondisi terik kemungkinan besar akan terus berlanjut selama beberapa hari.

“Tidak ada perubahan” sebagaimana yang diharapkan di Andhra Pradesh, Telangana, Delhi dan negara bagian utara lainnya selama empat hari ke depan, dan “gelombang panas akan terus berlanjut,” kata seorang pejabat.

Laporan mengatakan sedikitnya 10 orang telah meninggal karena panas di negara bagian timur Bengal Barat.

Taksi non-AC dianjurkan tidak beroperasi selama lima jam pada siang hari di kota utama di ibukota negara, Kalkuta, setelah dua supir meninggal karena serangan gelombang panas.

Pejabat meteorologi mengatakan gelombang panas itu disebabkan oleh kurangnya hujan.

(Arrahmah.com)