Copyright © www.aldakwah.org 2023. All Rights Reserved.

Get Adobe Flash player
Anda dapat membaca Artikel serta kajian yang disediakan oleh kami
Anda dapat mengetahui berita islam terkini baik berita lokal maupun Internasional
Anda dapat mengakses murottal Al-Quran beserta terjemahannya ke berbagai bahasa
Anda dapat mengakses kajian audio yang kami terbitkan
Anda dapat berinfaq serta besedekah melalui perantara kami
Anda dapat memesan produk kami secara online

Kuba Telah Sediakan Lahan Untuk Masjid Di Havana

ANKARA  Sebidang lahan telah dialokasikan untuk membangun sebuah masjid di Havana, Kuba. Lokasi itu merupakan lokasi yang sama di mana Christopher Columbus pernah menyebut sudah terdapat tempat ibadah Muslim pada saat itu, demikian menurut laporan media.

“Ide ini pertama kali keluar saat kunjungan proyek dan bilateral yayasan kami kemudian mencari tempat,” Mustafa Tutkun, wakil general manager dari Direktorat Urusan Agama Turki (Diyanet), mengatakan kepada harian Vatan pada hari Kamis, tanggal 20 November, demikian lansir onislam.net.

 “Tanah di mana masjid bisa dibangun telah siap.”

Lahan seluas 2 hektar di distrik Tua Havana siap dibangun masjid yang diusulkan oleh Presiden Turki Recep Tayyip pekan lalu. Masjid itu nantinya akan menjadi masjid pertama di Kuba. Menurut Tutkun, Diyanet telah melakukan negosiasi kemungkinan pembangunan masjid antara pejabat Kuba dan pemerintah Turki. Tutkun menyatakan desain akan terinspirasi oleh Masjid Ortaköy yang indah di Istanbul.

“Kami berpikir untuk membangun mirip dengan Masjid Ortaköy,” kata Tutkun.

Meskipun Diyanet sudah menyatakan kesediaan untuk mendanai pembangunan masjid, pejabat Kuba dapat meminta negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) yang lain untuk membiayai pembangunan masjid, bukan dari satu negara saja, demikian menurut Tutkun.

Rencana untuk membangun masjid di Kuba oleh pemerintah Turki diumumkan pekan lalu oleh Erdogan saat memberikan sambutannya dalam pertemuan KTT Turki-Amerika Latin. Saat itu Erdogan menyatakan bahwa dalam catatan Columbus, pernah mengatakan bahwa saat dia datang di Kuba, sudah terdapat komunitas muslim di sana. Umat Islam sudah datang ke benua Amerika di abad ke-12, lebih dari tiga abad sebelum Christopher Columbus datang.

Namun pernyataan presiden Turki itu langsung mendapat ejekan oleh barat dan beberapa media Turki.

Menjawab kritik terhadapnya setelah menyebutkan bahwa umat Islam lebih dulu datang ke Amerika sebelum Columbus, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah meyakinkan bahwa apa yang dikatakannya itu bukanlah omong kosong belaka. Menurut Erdogan umat Islam kurang percaya diri terhadap sejarah besar yang mereka miliki dan mendesak sekolah-sekolah untuk mengajarkan kembali sejarah ilmuwan Muslim yang telah berjasa besar pada dunia ini.

muslimdaily.net