Dai Lokalisasi Yakin Dolly Bisa Ditutup Secara Total
Deklarasi penutupan lokalisasi Dolly-Jarak yang telah dilaksanakan Rabu (18/06/2014) lalu dinilah akan berjalan sukses, meski bertahap.
Demikian terang Drs Khairan Syu’aib, dai di wilayah lokalisasi ketika ditemui hidayatullah.com dikediamannya pada Sabtu (21/06/2014) kemarin.
Menurut Khairan, dengan adanya deklarasi tersebut bukan berarti Dolly-Jarak langsung bisa ditutup dan dihentikan aktifitasnya secara total. Tentu semuanya butuh proses untuk melakukan hal tersebut.
Ia percaya masalah ini selesai, sebab sebelumnya kasus sama terjadi saat penutupan lokalisasi Bangunsari. Di mana diperlukan proses yang cukup panjang setelah deklarasi dilaksanakan. Seperti pembagian kompensasi, pemulangan WTS, pemantauan secara berkala, hingga pelaksanaan pengajian rutin per-minggu khusus untuk para WTS, dll.
Pria yang juga anggota Dai Area Lokalisasi (Idial) Majelis Ulama Indonesia Jawa Timur Da’I ini mengaku sudah 30 tahun malang melintang berdakwah di eks lokalisasi Bangunsari ini menyatakan rasa bahagianya ketika lokalisasi Dolly-Jarak bisa ditutup oleh Pemerintah Kota Surabaya, Tri Rimsaharini.
Apalagi program ini juga mendapatkan dukungan penuh dari Menteri Sosial, Gubernur dan Wakil Gubernur Surabaya serta seluruh ulama yang ada di Jawa Timur.
“Saya sangat yakin lokalisasi Dolly-Jarak bisa ditutup secara total seperti eks lokalisasi Bangunsari,” tegas lelaki yang akrab disapa Abah oleh warga sekitar eks lokalisasi Bangunsari.
Menurutnya, masyarakat harus bisa memberikan kepercayaan kepada Pemerintah Kota Surabaya untuk menangani secara penuh penutupan Dolly-Jarak. Karena Pemerintah Kota Surabaya-lah yang memiliki Sulthon (kekuasaan.red) untuk melakukan hal itu.