Copyright © www.aldakwah.org 2023. All Rights Reserved.

Get Adobe Flash player
Anda dapat membaca Artikel serta kajian yang disediakan oleh kami
Anda dapat mengetahui berita islam terkini baik berita lokal maupun Internasional
Anda dapat mengakses murottal Al-Quran beserta terjemahannya ke berbagai bahasa
Anda dapat mengakses kajian audio yang kami terbitkan
Anda dapat berinfaq serta besedekah melalui perantara kami
Anda dapat memesan produk kami secara online

Ulama Merasa Ada Upaya Pemerintah Meminggirkan Umat Islam

JAKARTA - Pemerintah Indonesia dinilai sedang berupaya meminggirkan umat Islam. Hal ini disampaikan oleh Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Amirsyah Tambunan. Amirsyah menyebut, negara ini dirasa kian digiring menjadi negara lebih sekuler dan liberal.

Hal ini menurutnya, dapat dirasakan dari beberapa wacana kebijakan yang sempat dikeluarkan pemerintah, seperti wacana revisi peraturan pendirian rumah ibadah, sampai isu terbaru beredar terkait larangan jilbab syar’i di tubuh Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

“Indikasinya dapat dirasakan mulai revisi peraturan yang menyangkut agama, wacana pengosongan kolom agama dalam KTP, Tatib doa di sekolah, dan terakhir soal larangan jilbab BUMN yang sangat kontraproduktif,” ujar Amirsyah di Jakarta seperti yang dikutip dari Republika Online, Senin (22/12).

Dia menjelaskan, saat ini semakin terasa ada upaya-upaya mengubah tatanan tradisi yang sudah berjalan menjadi lebih sekuler dan liberal. Juga upaya pelan-pelan menusuk jantung akidah umat.

Lebih lanjut dia menyarankan, pemerintah Indonesia lebih baik menata birokrasi, memikirkan peningkatan kinerja dan kualitas SDM daripada menganggu kehidupan umat beragama. Amirsyah menambahkan, pihaknya tengah meninjau perkembangan terkait hal ini lebih lanjut.

“Kita lihat saja dulu perkembangannya. Tapi saya mengimbau Presiden tolong tertibkan para pembantu alias Menterinya agar jangan kerap mengeluarkan wacana kebijakan yang meresahkan Muslim,” kata dia.

Selain itu, mantan pendeta Syamsul Arifin Nababan juga mengaku merasakan kecenderungan pemerintah menggiring negara agar semakin sekuler dan meminggirkan umat Islam. Bahkan menurutnya, indikasi tersebut tinggi sekali.

“Gejala seperti ini mirip kasus yang pernah dialami Turki. Di mana sistem khilafah Islamiyah yang sebelumnya berjaya, perlahan runtuh oleh orang-orang yang membawa pulang ilmu dari Barat. Ini menjadi tantangan kita bersama, baiknya orang soleh yang jadi pemimpin,” imbuh dia.

(ROL/abr/dakwatuna)