Copyright © www.aldakwah.org 2023. All Rights Reserved.

Get Adobe Flash player
Anda dapat membaca Artikel serta kajian yang disediakan oleh kami
Anda dapat mengetahui berita islam terkini baik berita lokal maupun Internasional
Anda dapat mengakses murottal Al-Quran beserta terjemahannya ke berbagai bahasa
Anda dapat mengakses kajian audio yang kami terbitkan
Anda dapat berinfaq serta besedekah melalui perantara kami
Anda dapat memesan produk kami secara online

Korps Mubaligh Jakarta : Kementerian Agama Dihapus, Lawan!

JAKARTA - Bakal dihapusnya Kementerian Agama di kabinet Jokowi-JK sejauh ini masih berupa isu. Meski demikian, wacana ini sudah demikian ramai, khususnya di jejering media sosial.

“Umat Islam harus melawan. Caranya buat ramai wacana ini. Alasannya; pertama, kalau memang cuma ‘isu’  supaya  Jokowi-JK tahu, bahwa di luar soal ini ramai dibincangkan. Kedua, kalau memang ternyata benar, supaya Jokowi-JK tahu adanya penolakan sangat keras dari umat Islam. Dengan begitu, diharapkan mereka akan membatalkan rencana yang sama sekali tidak bijak tersebut,” ujar Edy Mulyadi, Ketua Majelis Tabligh dan Dakwah Korps  Muballigh Jakarta (KMJ), dalam rilis yang diterima Suara Islam Online, Rabu (17/09/2014).

Isu itu menyebutkan kelak Kementerian Agama akan ditiadakan dan diganti Kementerian Wakaf, Haji, dan Zakat. Jika ini benar, maka yang dilakukan JW-JK adalah upaya pendangkalan substansi Kementerian Agama. Bahkan tidak berlebihan kalau dikatakan ini adalah langkah-langkah yang bertujuan menghancurkan Islam dan umatnya.

Sejak Indonesia merdeka, eksistensi Kementerian Agama tidak sekadar mengurus soal-soal Wakaf, Haji, dan Zakat. Ia adalah lembaga yang menangani nyaris seluruh kepentingan umat Islam. Di dalamnya termasuk perkara pendidikan, sosial, rumah ibadah, bahkan juga aqidah.
 
Dampak dari dihapuskannya Kementerian Agama di lapangan cukup serius. Akan terjadi kebingungan dan keresahan umat. Misalnya, akan ditutupnya Kantor Urusan Agama (KUA). Bayangkan kehebohan seperti apa jika Kemenag benar-benar dihapauskan dan KUA di daerah-daerah ditutup.

“Dampak yang tidak kalah seriusnya adalah, kelompok agama lain akan dengan bebas mendirikan tempat ibadah di mana pun mereka mau. Dengan dihapuskannya Kemenag, dengan sendirinya Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga menteri tentang pendirian rumah ibadah menjadi gugur,” kata Edy.

Bukan rahasia lagi, bahwa kelompok agama lain, khususnya Kristen dan Katholik, sudah lama sangat bernafsu mencabut SKB ini. Pada sebuah pertemuan, Ust Syafii Antonio menjelaskan, bahwa lima dari tujuh saudaranya (dia bungsu) adalah aktivis bahkan pendeta agama Katholik dan Kristen. Waktu kampanye Pilpres, kelompok ini memberi dukungan kepada Jokowi-JK dengan deal, mereka akan mencabut SKB 3 menteri itu.

Begitu JW-JK terpilih, yang pertama mereka lakukan adalah menagih presiden terpilih untuk memenuhi janjinya mencabut SKB 3 menteri.

Sekulerisasi total

Di Indonesia Kemenag punya sejarah panjang. Ia merupakan bagian upaya Soekarno ‘menyenangkan’ umat Islam, setelah setuju penghapusan tujuh kata dalam Piagam Jakarta. Ini semacam jalan tengah, dari kelompok sekuler yang menghendaki dipisahkannya urusan agama dan negara di satu sisi, dan keinginan umat Islam agar memasukkan Islam ke dalam negara.

Jika rencana Jokowi-JK menghapuskan Kemenag, tidak bisa tidak, kebijakan itu menjadi wujud kemenangan kelompok sekuler. Ini berdampak negara tidak boleh lagi campur tangan terhadap urusan agama karena urusan agama jadi urusan pribadi.

Saat ini saja, ketika negara masih mengurusi soal agama, upaya sekulerisasi terus berlangsung dengan massif dan sistematis. Banyak contoh bagaimana kelompok sekuler dengan gigih berjuang untuk ini. Yang terbaru adalah judicial review sekelompok anak muda terhadap UU Perkawinan yang mengharuskan pernikahan hanya sah bila dilakukan oleh mempelai yang beragama sama. Mereka menuntut nikah beda agama pun menjadi sah. Alasannya, soal agama sepenuhnya menjadi hak asasi individu. Jadi tidak boleh dikaitkan dengan sah-tidaknya sebuah perkawinan.

Mereka benci Islam

Menurut Edy, umat Islam harus meramaikan ‘isu’ penghapusan Kemenag ini. Langkah lain,  setiap individu muslim, khususnya pada ulama, dai, dan muballigh, punya kewajiban untuk mengobarkan semangat membela Islam. Tidak bisa tidak, apa yang telah dan tengah terjadi di negeri ini adalah upaya sistematis, terstruktur, dan massif untuk memadamkan cahaya agama Allah.

Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahayanya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai. (QS. At Taubah 32).

Ketidaksukaan kaum kafir kepada umat Islam secara gamblang dibuka oleh Allah seperti pada QS al Baqoroh: 120 Allah berfirman yang artinya:

“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)". Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.”

Apa yang musuh-musuh Islam itu lakukan (kini ‘dititipkan’ kepada JW-JK) adalah konfirmasi dari kebenaran QS Ali Imron 118-120, yang artinya:

“Hai orang-orang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya.”

“Jadi, umat Islam tidak boleh diam. Umat Islam harus melawan!” tukas Edy dengan tegas.

(SI Online)